Follow Us @dianaerida

Selasa, 06 November 2018

#SIP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN



B.       Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan Sistem Pendukung Keputusn (SPK)
1.      Definisi Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
a.    Definisi Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.
Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.

SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:
·      Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi dan transaksi keuangan.
·    Sistem informasi akademik (academic information systems), menyediakan informasi tentang proses pendidikan yang sedang berjalan di suatu akademi/sekolah/perguruan.
·      Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
·      Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information systems).
·      Sistem informasi personalia (personal information systems).
·      Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
·      Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
·      Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
·      Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
·     Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems).
·      Sistem informasi analisis perangkat lunak (software analysis information systems).
·      Sistem informasi teknik (engineering information systems).
·      Sistem informasi rumah sakit (Hospital information systems).
Struktur sistem informasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu sistem yang terstruktur (formal) dan sistem yang tidak terstruktur (non formal). Sistem formal adalah sistem yang berjalan menurut norma-norma organisasi yang berlaku pada semua orang, sesuai dengan kedudukannya dalam organisasi. Sistem ini tergantung kepada tugas, wewenag, dan tanggung jawab yang dibebankan kepada pemegang jabatan organisasi. Sistem nonformal adalah sistem yang berlaku di lingkungan organisasi melalui saluran-saluran tidak resmi, tetapi mempunyai pengaruh cukup kuat dalam kehidupan organisasi yang bersangkutan (Gordon,1999).
Sistem informasi manajemen berusaha untuk menggabungkan keduanya dengan bertumpu pada norma organisasi dalam mendukung kegiatan organisasi. Dengan demikian diharapkan sistem formal dapat menjadi subsistem terutama keberhasilan organisasi bukan hanya perorangan tetapi hasil kerjasama seluruh organisasi.

1. Struktur sistem informasi berdasarkan kegiatan manajemen
Kegiatan perencanaan dan pengendalian manajemen dibagi atas tiga macam yaitu: kontrol operasional, kontrol manajemen, dan perencanaan stategi. Pengendalian operasional adalah proses penempatan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang telah ditentukan lebih dahulu dalam jangka waktu yang relatif pendek. Dukungan pengolahan untuk pengendalian operasional terdiri atas: pengolahan transaksi, pengolahan laporan, dan pengolahan pertanyaan. Ketiga jenis pengolahan berisikan berbagai macam pembuatan keputusan yang melaksanakan aturan keputusan yang telah disetujui atau menyajikan suatu keluhan yang mengeluarkan yang akan diambil (Gordon,1999)
Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh berbagai manajer bagian, pusat laba dan sebagainya untuk mengukur prestasi, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk ditetapkan personalian operasional dan mengalokasikan sumber daya. Proses pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi yang berkaiatan dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi menyangkut: pelaksanaan yang direncanakan, alasan adanya perbedaaan, dan analisa atas keputusan atau arah tindakan yang mungkin.
Perencanaan strategi mengembangkan strategi sebagai sarana suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Kegiatan perencanaan strategi tidak mempunyai keteraturan meskipun sebenarnya bisa dijadwalkan dalam periode waktu yang relatif panjang. Informasi yang dibutuhkan haruslah memberikan gambaran yang lengkap dan menyeluruh, walaupun tidak mempunyai ketelitian yang tinggi.

2. Struktur sistem informasi berdasarkan fungsi organisasi
Setiap informasi dapat dianggap sebagai kumpulan subsistem yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam organisasi. subsistem-subsistem yang umum adalahh sebagai fungsi-fungsi utama suatu organisasi dalam pemasaran, produk, logistik, personalia, keuangan dan akuntansi. Setiap fungsi akan melakukan kegiatan sebagai subsistem informasi untuk mendukung pengendalian operasional, pengendalian manajemen dan pengendalian strategi.

3. Struktur sistem informasi manajemen secara konseptual dan fisik
Struktur sistem informasi manajemen (SIM) dapat pula dipandang menurut konsep struktural yang memungkinkan pembahasan dan perancangan sistem fisik yang akan mendefinisikan cara pelaksanaan SIM.
a) Struktur Konseptual
SIM didefinisikan sebagai suatu gabungan subsistem fungsional yang masing-masing dibagi dalam empat macam pengolahan informasi, yaitu: pengolahan transaksi, dukungan operasional sistem informasi, dukungan pengendalian manajerial sistem informasi, dukungan perencanaan stategi sistem informasi.
b) Struktur Fisik
Struktur konseptual suatu SIM adalah untuk subsistem fungsional yang terpisah ditambah suatu pangkalan data, beberapa aplikasi umum, dan satu model dasar analisa umum dan model keputusan. Pada struktur fisik semua aplikasi terdiri atas program yang sama sekali terpisah, tetapi hal ini tidak selalu demikian adanya sehingga ada penghematan yang cukup besar dari pengolah terpadu dan pemakain modul umum. Pengolahan terpadu dicapai dengan perencanaan berbagai aplikasi yang paling berhubungan sebagai suatu sistem tunggal untuk menyederhanakan kaitan (interface) dan mengurangi duplikasi masukan sehingga melewati batas fungsional. Struktur fisik juga dipengaruhi pemakain modul umum untuk pengoperasian pengolahan yang menyebabkan tidak ada aplikasi yang lengkap tanpa pemakain modul umum.
Untuk dapat menjelaskan struktur dari organisasi sistem informasi atau SIM, digunakan beberapa pendekatan/pandangan yang terpisah, tetapi klasifikasinya berhubungan :
1.   SIM berdasarkan elemen-elemen operasi
2.   SIM sebagai pendukung keputusan
3.   SIM berdasarkan aktifitas/kegiatan manaajeman
4.   SIM berdasarkan fungsi organisasi


b.    Definisi Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu mengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur. Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan.
Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat tidak biasa.
Tahapan SPK:
·         Definisi masalah
·         Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan
·    Pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
·         Menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)
 Tujuan dari SPK:
·         Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktu
·         Mendukung manajer dalam mengambil keputusan suatu masalah
·         Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan
Dalam pemrosesannya, SPK dapat menggunakan bantuan dari sistem lain seperti Artificial Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dll.
2.      Konsep SIM & SPK
a.    Konsep SIM
Konsep SIM (Sistem Informasi Manajemen) tidak lepas dari hal hal yang berhubungan dengan informasi, sistem, pengorganisasian, manusia, dan pengambilan keputusan. Masing masing hal tersebut saling terkait satu sama lain.
b.    Konsep SPK

Konsep Sistem pendukung keputusan (SPK) mulai dikembangkan pada tahun 1960-an, tetapi istilah sistem pendukung keputusan itu sendiri baru muncul pada tahun 1971, yang diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan Micheal S. Scott Morton, keduanya adalah profesor di MIT. Hal itu mereka lakukan dengan tujuan untuk menciptakan kerangka kerja guna mengarahkan aplikasi komputer kepada pengambilan keputusan manajemen.
         Sementara itu, perintis sistem pendukung keputusan yang lain dari MIT, yaitu Peter G.W. Keen bekerja sama dengan Scott Morton telah mendefenisikan tiga tujuan yang harus dicapai oleh sistem pendukung keputusan, yaitu :
1)      Sistem harus dapat membantu manajer dalam membuat keputusan guna memecahkan masalah semi terstruktur.
2)      Sistem harus dapat mendukung manajer, bukan mencoba menggantikannya.
3)      Sistem harus dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer. 
Tujuan-tujuan tersebut mengacu pada tiga prinsip dasar sistem pendukung keputusan (Kadarsah, 1998), yaitu :
1)   Struktur Masalah
Untuk masalah yang terstruktur, penyelesaian dapat dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus yang sesuai, sedangkan untuk masalah terstruktur tidak dapat dikomputerisasi. Sementara itu, sistem pendukung keputusan dikembangkan khusus untuk menyelesaikan masalah yang semi terstruktur.
2)   Dukungan Keputusan
    Sistem pendukung keputusan tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer, karena komputer berada di bagian terstruktur, sementara manajer berada di bagian tidak terstruktur untuk memberikan penilaian dan melakukan analisis. 
Manajer dan komputer bekerja sama sebagai sebuah tim pemecah masalah semi terstruktur.
3)   Efektivitas Keputusan
Tujuan utama dari sistem pendukung keputusan bukanlah mempersingkat waktu pengambilan keputusan, tetapi agar keputusan yang dihasilkan dapat lebih baik.

3.      Model SIM & SPK
a.    Model SIM

Berikut ini beberpa model dari SIM (Sistem Informasi Manajemen):
1)  Sistem informasi manajemen akuntansi - Semua level manajer akuntansi berbagi semua laporan akuntansi.
2)  Sistem informasi manajemen keuangan - Memberikan informasi keuangan kepada semua manajer keuangan dalam sebuah organisasi termasuk kepala keuangan. Kepala petugas keuangan. Petugas keuangan utama menganalisis aktivitas keuangan historis dan terkini.
3) Sistem informasi manajemen manufaktur - Lebih dari sekedar area fungsional kemajuan besar dalam teknologi telah mempengaruhi operasi, akibatnya operasi manufaktur telah berubah. Misalnya, persediaan disediakan tepat waktu sehingga sejumlah besar uang tidak dihabiskan untuk persediaan besar pergudangan dalam beberapa contoh bahan baku bahkan dijual di mobil beban kereta yang menunggu dikirim langsung ke pabrik sehingga tidak perlu pergudangan.
4)  Sistem informasi manajemen pemasaran - Sistem informasi manajemen pemasaran mendukung aktivitas manajerial di bidang pengembangan produk, distribusi, keputusan penetapan harga, efektivitas promosi dan peramalan penjualan lebih banyak daripada area fungsional lainnya.
5)     Sistem informasi manajemen sumber daya manusia - Berkepentingan dengan aktivitas pekerja, manajer dan individu lain yang dipekerjakan oleh organisasi karena fungsi personel berhubungan dengan semua bidang lain dalam bisnis sistem informasi manajemen sumber daya manusia merupakan peran yang sangat berharga dalam memastikan sistem organisasi termasuk pekerjaan, analisis dan perencanaan, perekrutan, pelatihan, dan tugas kerja.
6)    Struktur sistem informasi manajemen - Sistem informasi manajemen telah dijelaskan dalam hal dukungan untuk kegiatan manajemen pengambilan keputusan dan fungsi organisasi.
7)   Struktur konseptual - Struktur konseptual sistem informasi manajemen didefinisikan sebagai federasi subsistem fungsional yang masing-masing terbagi menjadi empat komponen pengolahan informasi utama pengolahan transaksi, pengendalian informasi sistem pendukung operasional, sistem informasi kontrol manajerial, sistem informasi pengendalian manajerial. dan sistem informasi perencanaan strategis yang memiliki beberapa file data unik yang hanya digunakan oleh sub sistem tersebut.
8)   Struktur fisik - Struktur fisik sistem informasi manajemen akan identik dengan struktur konseptual dari semua aplikasi yang terdiri dari program yang benar-benar terpisah yang hanya menggunakan satu fungsi tapi ini sering tidak terjadi. 

b.    Model SPK
Berikut ini beberapa model dari SPK (Sistem Penunjang Keputusan):
1)   Model Iconic adalah sebuah replica (tiruan nyata) secara fisik dari sistem dan biasanya berdasarkan pada skala yang lebih kecil dari aslinya.
2)   Model Analog - Model ini tidak mirip sistem aslinya, tetapi berkarakteristik seperti aslinya. Model ini lebib abstrak daripada model sebelumnya dan dianggap sebagai penyajian secara simbolik dari suatu realitas.
3)  Model matematika (kuantitatif) - Makin besar problem yang dihadapi, maka makin kompleks solusi yang dapat ditemukan, namun, kadang-kadang kompleksitas dari relasi dalam sistem organisasi tidak dapat dipresentasikan dengan icon atau analog.
4)   Model statis - Digunakan bila jangka waktu variable dianggap konstan dan interelasi unsur-unsur model dinyatakan sebagai persamaan yang tidak berubah dengan waktu.
5)   Model dinamis - Menempatkan waktu sebagai variable bebas, sehingga model jenis ini menggambarkan dinamika suatu sistem sebagai fungsi dari waktu.

4.      Peranan SIM & SPK dalam Memecahkan Masalah di Bidang Psikologi
Aspek psikologis dalam perkembangan Organisasi berbasis Sistem Informasi Psikologi didefinisikan sebagai kajian ilmiah tentang tingkah laku dalam proses mental organisasi. Aspek psikologi sebenarnya lebih mengarah kepada manusia sebagai pengguna sistem informasi yang ada. Informasi disini saya ambil contoh tentang penggunaan komputer beserta aplikasinya dalam bidang psikologi itu sendiri. Salah satu contohnya yaitu pengguna komputer dalam pembuatan software-software untuk bidang psikologi.
SPK dapat memperluas dukungan manajer dalam pemecahan masalah, karena SPK disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan khusus manajer. Istilah sistem pendukung keputusan (Decision Support Sistem) digunakan untuk mendeskripsikan sistem yang dirancang membantu manajer memecahkan masalah tertentu. Ide dasarnya adalah agar manajer dan computer dapat bekerja sama untuk memecahkan masalah. Pemecahan masalah diperoleh melalui tahapan-tahapan dasar dan menggunakan kerangka berfikir yang umum sebagaimana berlaku dibanyak perusahaan. Dengan mengikuti pendekatan sistem untuk menyelesaikan masalah, manajer melihat sistem secara keseluruhan.

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar