C.
CBIS dan Evolusinya
1.
CBIS
Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa
Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem
pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk
suatu alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan. Istilah-istilah yang
terkait dengan CBIS adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis
komputer.
Sistem
Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan
penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang
dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi
yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang
membutuhkannya. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak
harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak
mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik
jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya
selalu berhubungan dengan istilah “computer-based”
atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
a.
Komponen-Komponen CBIS
Menurut Goel (2010)
komponen CBIS terdiri dari :
1)
Hardware
Perangkat komputer
seperti keyboard, monitor, processor, dan printer, digunakan untuk
menampilkan input, proses, dan aktivitas output.
2)
Software
Program komputer yang memerintahkan
operasi komputer.
3)
Database
Sekumpulan koleksi data yang terdiri
dari dua atau lebih data yang saling berhubungan.
4)
People
Adalah yang bekerja
dengan computer based information system. Orang adalah elemen yang paling
penting dalam computer based information system.
5)
Procedures
Strategi, kebijakan, metode, dan
aturan untuk menggunakan computer based information system.
6)
Telecommunication, network, and internet
Telecommunication dan network digunakan untuk
menghubungkan komputer dan perangkat komputer di gedung, kota, daerah, atau
sebrang dunia untuk memungkinkan terjadinya komunikasi elektronik. Internet
adalah jaringan komputer terbesar di dunia, yang merupakan interkoneksi
jaringan.
Gambar 3.1. Computer Base Information System (CBIS)
b. Fungsi CBIS
1)
Mengahasilkan
informasi yang cepat, akurat dan dapat dipercaya
2) Menambah penghasilan (dalam perusahan
berbasis ekonomi)
3) Menghemat waktu (time saving), biaya (cost saving) dan
tenaga
4) Peningkatan efektivitas, pengembangan
teknologi, dan pengembangan personel
5) Meningkatkan kreativitas.
6) Sumber data
2.
Evolusi
Usaha penerapan komputer dalam bidang bisnis terus berkembang
sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. Tahapan
perkembangan tersebut yaitu:
a.
Fokus awal pada Data (electronic data processing – EDP)
Didukung
dengan munculnya punched card dan key driven book keeping machines, dan
perusahaan umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajernya. Aplikasi
yang digunakan sistem informasi akuntasi (SIA).
b.
Fokus baru pada Informasi
(management information sistem – MIS)
Seiring
denga diperkenalkannya generasi baru alat penghitung yang memungkinkan
pemrosesannya lebih banyak. Hal tersebut dioerientasikan untuk kosep penggunaan
komputer sebagai sistem informasi manajemen (SIM), yang berarti bahwa aplikasi
komputer harus diterapkan dengan tujuan utama untuk menghasilkan informasi
manajemen.
c.
Fokus Revisi pada Pengambilan
Keputusan (Decision support sistem –
DSS)
Merupakan
hal yang berbeda dengan konsep SIM. DSS adalah sistem penghasil informasi yang
ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan serta diambil
keputusannya oleh manajer.
d.
Fokus sekarang pada Komunikasi
(office automation – OA)
OA
memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas di antara para manajer dan
pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik. OA telah berkembang
meliputiberagam aplikasi seperti konferensi jarak jauh (teleconference), voice mail,
e-mail (surat elektronik), electronic calendaring, facsimile transmission, dan desktop publishing. Istilah lainnya
dalam menggunakan semua aplikasi AO tersebut dinamakan dengan kantor virtual (virtual office).
e.
Fokus potensial pada Konsultasi
(artificial intelligence/expert sistem –
AI/ES)
Ide
dasar AI adalah komputer dapat deprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran
logis yang sama seperti manusia. Sistem pakar adalah suatu sistem yang
berfungsi sebagai seorang spesialis dalam suatu bidang. Sistem yang
menggambarkan segala macam sistem yang menerapkan kecerdasan buatan untuk
pemecahan masalah dinamakan dengan sistem berbasis pengetahuan (knowledge-bases system).
a.
EDP
Pemrosesan
data elektronik (disingkat PDE) (Inggris: electronic data processing disingkat
EDP) adalah metode dalam suatu pemrosesan data komersial. Sebagai bagian
dari teknologi informasi, EDP
melakukan pemrosesan
data secara berulang kali terhadap data yang
sejenis dengan bentuk pemrosesan yang relatif sederhana. Sebagai contoh, pemrosesan
data elektronis dipakai untuk pemutakhiran (update) stock dalam suatu daftar barang (inventory), pemrosesan transaksi nasabah bank,
pemrosesan booking untuk tiket
pesawat terbang, reservasi kamar hotel, pembuatan tagihan untuk suatu jenis
layanan, dll.
Tugas EDP
· Hardware: merakit, troubleshoot, minta penawaran harga, beli peripheral.
· Software: instal, maintenance, dan update.
· Jaringan: merancang, memasang
kabel, bikin server, pasang koneksi internet, maintenance jaringan intranet/internet dan server.
· Sistem Informasi: menganalisa
sistem, bikin situs, hosting, admin web, milis, editorial Internet.
· Kebijakan Pengembangan: merancang
program pengembangan, presentasi, survei.
· Pengembangan SDM: memberi
pelatihan, bikin panduan.
· Administrasi: laporan
pertanggung jawaban, operator web.
Gambar 3. 2. Model
Data untuk Server Database Repositori EDP
b.
SIM
Informasi menjelaskan perusahaan atau
salah satu sistem perusahaan tentang apa yang telah terjadi di masa lalu, apa
yang sedang terjadi sekarang, dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan
datang. Informasi tersebut tersedia didalam laporan periodik, laporan khusus,
dan hasil simulasi matematika, output informasi tersebut digunakan manajer saat
mereka membuat keputusan untuk pemecahan masalah.
Semua informasi tersebut memiliki
karakteristik yang sama untuk bidang area fungsional (marketing, manufaktur, sdm,
dan keuangan), level manajemen (operational, manajerial, dan strategis), dan user (manajer atau non manajer) SIM
informasi memperoleh data dari database, dimana database tersebut berisi data
dan informasi dari SIA (Sistem Informasi Akutansi) dan dari lingkungan.
Suatu SIM bisa juga merupakan suatu sistem informasi antar organisasi (IOS) jika SIM terkoneksi dengan SIM pada perusahaan lain misalnya dengan Suplier.
Suatu SIM bisa juga merupakan suatu sistem informasi antar organisasi (IOS) jika SIM terkoneksi dengan SIM pada perusahaan lain misalnya dengan Suplier.
Adapun fungsi dari sistem informasi manajemen, yaitu sebagai berikut :
1)
Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa
mengharuskan adanya perantara sistem informasi.
2)
Menjamin tersedianya kualitas dan
keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3)
Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4)
Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5)
Menetapkan investasi yang akan diarahkan
pada sistem informasi.
6)
Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi
pengembangan dan pemeliharaan sistem.
7)
Bank menggunakan sistem informasi
untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan
transaksi yang terjadi.
8)
Perusahaan menggunakan sistem informasi
untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten
dengan jenis barang yang tersedia.
Gambar 3. 3. Model Sistem Informasi
Manajemen
c.
Otomatisasi Kantor
Otomatisasi Kantor merupakan
sebuah rencana untuk menggabungkan teknologi tinggi melalui perbaikan proses
pelaksanaan pekerjaan demi meningkatkan produktifitas pekerjaan. Asal mula
otomatisasi kantor di awal 1960-an, ketika IBM menciptakan istilah word
processing untuk menjelaskan kegaitan devisi mesin tik listriknya.
Bukti nyata, pada tahun 1964, ketika IBM memasarkan mesin yang disebut Magnetic Tape/Selectric Typewriter
(MT/ST) yaitu mesin ketik yang dapat mengetik kata-kata yang telah direkam
dalam pita magnetik secara otomatis.
Automasi kantor kini disebut dengan
istilah kantor virtual, mencakup semua sistem elektronik formal dan informal
terutama berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang-orang didalam
maupun diluar perusahaan.
Otomatisasi Kantor (Office Automation) atau OA adalah
penggunaan alat elektronik untuk memudahkan komunikasi formal dan informal
terutama berkaitan dengan komunikasi informasi dengan orang-orang di dalam dan
di luar perusahaan untuk meningkatkan produktivitas.
Pengguna OA dibagi menjadi empat kategori yaitu:
· Manajer, yang bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya
perusahaan.
· Profesional, tidak mengelola tetapi menyumbangkan keahlian
khusus yang membedakan mereka dengan sekretaris dan pegawai administrasi.
· Sekretaris, ditugaskan untuk membantu pekerja terdidik
(Manajer & Profesional) untuk melaksanakan berbagai tugas korespondensi,
menjawab telepon, dan mengatur jadwal pertemuan.
· Pegawai Administrasi, melaksanakan tugas-tugas untuk
sekretaris, seperti mengoperasikan mesin fotokopi, menyususn dokumen, menyimpan
dokumen, dan mengirim surat.
Gambar 3. 4. Model Otomatisasi Kantor
d.
Expert System (Sistem Pakar)
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang
mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar
manusia mengenai suatu bidang spesifik. Sistem
pakar adalah program komputer yang mensimulasikan penilaian dan perilaku
manusia atau organisasi yang memiliki pengetahuan dan pengalaman ahli dalam
bidang tertentu. Jenis
program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada
dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an.
Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set
aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu
sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari
masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu
merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan
koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu
simpulan.
Dengan
system pakar, permasalahan yang seharusnya hanya bisa diselesaikan oleh para
pakar/ahli, dapat diselesaikan oleh orang biasa/awam. Sedangkan, untuk para
ahli, sistem pakar juga akan membantu aktivitas mereka sebagai asisten yang
seolah-olah sudah mempunyai banyak pengalaman.
Gambar 3. 5. Model
Expert System
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar