2PA04-Tugas 1-Kelompok 6-Psikologi dan Internet dalam Lingkup Interpersonal 1
Unknown
September 28, 2016
5 Comments
PSIKOLOGI DAN
INTERNET DALAM LINGKUP INTERPERSONAL 1
Fungsi Sosial
dari Internet dalam Berinteraksi dengan Individu Lain
1.
Sejarah Terbentuknya Komunitas
Online
Pengertian Komunitas
Komunitas
adalah sebuah kelompok sosial
dari beberapa organisme
yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.
Dalam komunitas manusia,
individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya,
preferensi, kebutuhan, risiko, kegemaran dan sejumlah kondisi lain yang serupa.
Komunitas berasal dari bahasa
Latin communitas yang berarti
"kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari communis yang
berarti "sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak"
Menurut
Crow dan Allan, Komunitas dapat terbagi menjadi 3 komponen:
a.
Berdasarkan Lokasi atau Tempat
Wilayah atau tempat sebuah komunitas
dapat dilihat sebagai tempat dimana sekumpulan orang mempunyai sesuatu yang
sama secara geografis. Dan saling mengenal satu sama lain sehingga tercipta
interaksi dan memberikan konstribusi bagi lingkungannya.
b. Berdasarkan Minat
Sekelompok orang yang mendirikan
suatu komunitas karena mempunyai ketertarikan dan minat yang sama, misalnya
agama, pekerjaan, suku, ras, hobi maupun berdasarkan kelainan seksual.
Komunitas berdasarkan minat memiliki jumlah terbesar karena melingkupi berbagai
aspek, contoh komunitas pecinta animasi dapat berpartisipasi diberbagai
kegiatan yang berkaitan dengan animasi, seperti menggambar, mengkoleksi action
figure maupun film.
c. Berdasarkan Komuni
Komuni
dapat berarti ide dasar yang dapat mendukung komunitas itu sendiri.
Sejarah
Menurut
Ferguson et al., 2004, komunitas online adalah sebuah tempat dimana sekelompok
orang berkumpul untuk berbagi sence of community sebagaimana orang-orang yang
tidak saling mengenal memiliki kesamaan ketertarikan minat, didalam sebuah
situs internet yang menawarkan beberapa layanan onlinr, meliputi beberapa akses
kepada lingkungan sosial, layanan komunitas, informasi resmi, dan layanan
e-commerce kepada penghuninya. Komunitas maya diciptakan untuk saling
berkomunikasi di antara para pengguna internet dengan menggunakan teknologi
yang mengguakan platform internet. Walaupun begitu, saat internet populer di
kalangan awam, yaitu sejak munculnya http sebagai landasan website,
masyarakat baru sekedar menggunakan internet untuk mencari berita atau komunikasi
melalui e- mail. Namun segera setelah itu, komunitas maya yang terdiri
dari pengguna awam juga mulai terbentuk. Komunitas maya bisa berupa mailing
list, newsgroup atau bulletin board.
Tahun 1997, Muncul situs jejaring sosial pertama yaitu Sixdegree.com
walaupun sebenarnya pada tahun 1995 terdapat situs Classmates.com yang juga
merupakan situs jejaring sosial namun, Sixdegree.com di anggap lebih menawarkan
sebuah situs jejaring sosial di banding Classmates.com
Tahun 1999, Muncul situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger.
situs ini menawarkan penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri.
sehingga pengguna dari Blogger ini bisa memuat hal tentang apapun. termasuk hal
pribadi ataupun untuk mengkritisi pemerintah. sehingga bisa di katakan blogger
ini menjadi tonggak berkembangnya sebuah Media sosial.
Kaskus
lahir pada tanggal 6 November 1999 oleh tiga pemuda asal Indonesia yang sedang
melanjutkan studi di Seattle, Amerika Serikat. Mulanya Kaskus yang dikembangkan
oleh Andrew, Ronald, dan Budi ini dibuat untuk memenuhi tugas kuliah mereka.
Konsep awal Kaskus sebenarnya adalah situs yang mampu mengentaskan dahaga
mahasiswa Indonesia di luar negeri akan kampung halaman melalui berita-berita
Indonesia. Situs www.kaskus.us pada saat ini dikelola oleh PT. Darta Media
Indonesia. Anggotanya, yang pada saat ini berjumlah lebih dari 2.000.000
member, tidak hanya berdomisili dari Indonesia namun tersebar juga hingga
negara lainnya. Pengguna Kaskus umumnya berasal dari kalangan remaja hingga
orang dewasa.
Tahun 2002, Berdirinya Friendster, situs jejaring sosial yang pada
saat itu menjadi booming, dan keberadaan sebuah media sosial menjadi fenomenal
akibat ledakan para penggunanya.
Tahun 2003, Berdirinya LinkedIn, tak hanya berguna untuk bersosial,
LinkedIn juga berguna untuk mencari pekerjaan, sehingga fungsi dari sebuah
Media Sosial makin berkembang.
Selain
LinkedIn terdapat juga MySpace, MySpace menawarkan kemudahan dalam
menggunakannya, sehingga myspace di katakan situs jejaring sosial yang user
friendly.
Tahun 2004, Lahirnya Facebook, situs jejaring sosial yang terkenal
hingga sampai saat ini, merupakan salah satu situs jejaring sosial yang
memiliki anggota terbanyak
Tahun 2006, Lahirnya Twitter, situs jejaring sosial yang berbeda
dengan yang lainnya, karena pengguna dari Twitter hanya bisa mengupdate status
atau yang bernama Tweet ini yang hanya di batasi 140 karakter.
Tahun 2011, Lahirnya Google+, google meluncurkan situs jejaring
sosialnya yang bernama google+, namun pada awal peluncuran. google+ hanya sebatas
pada orang yang telah di invite oleh google. Setelah itu google+ di luncurkan
secara umum.
Kozinet
(2000) membedakan komunitas virtual sebagai 5 aspek pembedanya sebagai dasar
pembedanya, yaitu :
1) Boards. Berfungsi sebagai papan
bulletin elektronik (usenet atau newsgroup)
2) Rings. Yaitu sebuah web yang
berfungsi sebagai aggregator web page yang lain yang disusun secara tematik.
3) Lists. Yaitu senai surat
elektronik yang disatukan pada topic atau minat tertentu.
4) Dungeons. Yaitu sebuah lokasi
virtual bertema, dimana dimana interaksi distrukturisasi dengan peraturan
tertentu. Misalnya multu user platform seperti yang terdapat pada
permainan-permainan RPG (Role Playing Game), misalnya Final Fantasy, Counter
Strike, dan lain-lain
5) Chat rooms. Yaitu lokasi virtual
yang tidak bertema, kurang terorganisir, topiknya bisa bermacam-macam.
2.
Polarisasi Kelompok
Group Polarisation (Polarisasi
Kelompok) adalah gejala mengumpulnya pendapat kelompok pada satu pandangan
tertentu. Manfaat dari polarisasi pendapat kelompok adalah memperkuat pandangan
rata-rata kelompok sehingga tidak memecah-mecah pandangan kelompok. Polarisasi
kelompok dapat terjadi juga karena perbandingan sosial, yaitu menilai pendapat
dan kemampuan seseorang dengan cara membandingkannya dengan pendapat dan
kemampuan orang lain.
Polarisasi
kelompok adalah gejala mengumpulnya pendapat kelompok pada satu pandangan
tertentu. Polarisasi Kelompok adalah intensifikasi dari suatu pre-existing awal
kelompok pilihan ( Baron et al. 1992 : 73). Fenomena polarisasi kelompok adalah
kecendrungan kelompok yang menyebabkan orang mengubah keputusan mereka, baik ke
arah yang lebih teliti, atau lebih mengandung resiko. Bila sebelum diskusi
kelompok para anggota mempunyai sikap agak mendukung tindakan tertentu, setelah
diskusi mereka akan lebih kuat lagi mendukung tindakan itu. Sebaliknya, bila
sebelum diskusi para anggota kelompok agak menentang tindakan tertentu, setelah
diskusi mereka akan menentang lebih keras.
Sebagai
contoh polarisasi yang diakibatkan oleh fasilitas internet adalah pembentukan
kubu para pengguna. Misalkan anda adalah pengguna layanan jejaring sosial
dibawah. Maka disadari atau tidak anda sudah ikut terpolarisasi dan menjadi
bagian dari salah satu kelompok pengguna salah satu fasilitas jejaring sosial.
Adapun
penyebab-penyebabnya adalah :
1) Perbandingan
Memperhitungkan kemampuan orang
lain, pendapat yang sudah diyakini diperbandingkan lagi dengan pendapat orang
lain
2) Diskusi
Dalam suatu diskusi terkumpul
ide-ide, maka bukan hal yang tidak mungkin pula akan terlahir ide-ide yang sama
pula.
3) Tidak adanya prasangka
3.
Kelompok
Unik dalam Internet
Di
dalam dunia internet terdapat banyak sekali kelompok-kelompok atau yang biasa
disebut dengan komunitas. Mulai dari kelompok musik, kelompok jual beli barang,
kelompok sosial, dsb. Ini sangat bermanfaat bagi si pengguna karena mulai dari
dunia maya kita dapat mengenal satu sama lain orang-orang yang mempunyai hobi
dan kebiasaan yang sama. Dengan adanya kelompok unik ini melalui internet kita
dapat bersosialisasi dengan anggota-anggota lain.
Di
atas kita sudah jelaskan apa saja kelompok-kelompok yang ada di dalam internet.
Mungkin sudah banyak orang yang mengenal dengan kelompok musik dengan berbagai
macam aliran, kalau sudah mendengar kata tersebut maka anggota-anggota yang
ikut bergabung dalam kelompok itu akan sangat bangga dan senang karena di
dalamnya terdapat berbagai macam hal yang bisa mereka lakukan seperti membuat
jadwal berkumpul atau gathering guna saling mengenal dan saling berbagi dalam
bermusik Di Indonesia ini sudah beribu-ribu macam kelompok dan mereka bisa
saling berinteraksi satu dengan yang lain dengan sesama komunitas. Banyak cara
yang kita dapatkan untuk mendapatkan sesuatu yang baru, yang merupakan salah
satu dari apa yang kita gemari. Selain menambah teman kelompok unik di dalam
internet ini adalah kita bisa menambah wawasan apa yang tadinya belum pernah
kita dengar, belum pernah kita pahami dengan adanya kelompok ini wawasan kita
menjadi luas dan menambah pengalaman-pengalaman baru yang sangat menarik dan
seru.
Kelompok Kerja Virtual
Kelompok
kerja virtual adalah sebuah "ruang kerja" yang berlokasi di dunia
internet, di mana seorang individu dapat menyelesaikan tugas-tugas yang
diperlukan untuk melaksanakan bisnis profesional atau pribadi tanpa memiliki
"fisik" lokasi usaha. Kelompok kerja virtual merupakan sebuah bentuk
aplikasi layanan perkantoran dalam format virtual yang bekerja secara online.
Pengaturan operasional dan fungsional suatu Kelompok kerja virtual memungkinkan
pemilik bisnis dan karyawan untuk bekerja dari lokasi di manapun dengan
menggunakan teknologi komputer seperti PC, laptop, ponsel dan akses internet.
Kelompok kerja virtual menggunakan teknologi komputer guna menghubungkan
orang-orang yang terpisah secara fisik guna mencapai sasaran bersama.Teknik
tersebut memungkinkan orang saling bekerjasama lewat metode online, kendati
mereka dipisahkan yuridiksi negara bahkan benua.
Kelompok
kerja virtual dapat melakukan lebih banyak hal ketimbang kelompok kerja
lainnya, terutama dalam hal berbagi informasi, pembuatan keputusan, dan
perampungan pekerjaan. Mereka terdiri atas para anggota dari organisasi yang
sama ataupun hubungan anggota organ dengan para pekerja dari organisasi lain
semisal supplier ataupun partner perusahaan.
Munculnya
kelompok-kelompok atau komunitas di internet memang bukanlah suatu hal asing
lagi bagi kita sekarang ini. Banyak sekali kelompok-kelompok unik tertentu yang
menggunakan internet sebagai wadah kelompok kerja mereka, yang kemudian disebut
kelompok kerja virtual. Kelompok kerja virtual adalah suatu kelompok yang
menggunakan aktivitas virtual untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas
tertentu. Ya, sebenarnya internet telah menyediakan berbagai media virtual
untuk memudahkan kita dalam bekerja baik itu secara individu maupun kelompok.
Apa saja? Dari mulai fasilitas e-mail, chatroom, bahkan media sosial sekalipun
bisa dijadikan wadah kelompok kerja virtual, atau kelompok tersebut bisa
membuat semacam jaringan sosial tersendiri untuk mereka yang digunakan untuk
menuntaskan pekerjaan mereka. Kemampuan bersosialisasi non verbal dan
bekerjasama yang tinggi dari para professional membuat mereka mampu membentuk
kelompok kerja virtual. Membentuk team saat ada pekerjaan yang harus ditangani
dan membubarkan diri ketika pekerjaan tersebut telah selesai.
Team
kerja virtual seperti itu hanya bisa dibentuk oleh para professional yang sudah
bisa bertindak indenpenden bagi dirinya sendiri. Mereka hanya jadi terikat
ketika sedang menangani suatu proyek yang dikerjakan oleh team virtual. hal
seperti ini sudah biasa di gunakan dalam dunia hiburan, kerja kelompok dengan
jenis seperti ini disebut juga dengan organisasi semu yang dapat bekerja secara
profesional.
Berikut
adalah beberapa hal penting dalam membangun serta meng-organisasikan sebuah tim
kerja kelompok virtual:
1.
Driver (mengembangkan gagasan, memberi arah, menemukan hal-hal baru).
2.
Planner (menghitung kebutuhan tim, merencanakan strategi kerja, menyusun
jadwal).
3.
Enabler (ahli memecahkan masalah, mengelola sarana / sumber daya, menyebarkan
gagasan,
melakukan negosiasi).
4.
Exec (mau bekerja menghasilkan output, mengkoordinir dan memelihara tim).
5.
Controller (membuat catatan, mengaudit dan mengevaluasi kemajuan tim).
Adapun
cara mengontrol para pegawai dalam kerja virtual adalah dengan memberikan orientasi
bekerja secara tim, sebab berdasarkan observasi seseorang yang bekerja secara
tim memiliki tingkat sikap bertanggung jawab yang lebih tinggi dibandingkan
dengan orang yang bekerja secara individu.
Tujuan
Kelompok
kerja virtual timbul sebagai upaya untuk mewujudkan efisiensi kerja yang
berujung pada penekanan biaya (cost reduction) yang salah satunya adalah
pengurangan penggunaan lingkungan kantor secara fisik. Sebuah kantor virtual
dapat memberikan penghematan yang signifikan dan fleksibilitas dibandingkan
dengan menyewa ruang kantor tradisional. Kelompok kerja virtual merupakan
implementasi dari upaya otomasi perkantoran (office automation) yang bertujuan
membantu pemilik atau karyawan perusahaan untuk meningkatkan produktifitas
kerja. Keberadaan kantor virtual seorang pemilik atau karyawan persahaan dapat
“datang” ke kantor secara cepatyang sebetulnya, kedatangan dan kepergian
tersebut berlangsung secara virtual yang tidak secara fisik datang dan hadir di
lingkungan kantor.
Infrastruktur
Mewujudkan
suatu Kelompok kerja virtual berarti mempersiapkan infrastruktur otomasi
perkantoran, melakukan definisi ulang (redefine) proses kerja kantor, serta
mempersiapkan kondisi karyawan untuk bekerja melalui konsep kantor virtual.
Definisi ulang proses kerja dan persiapan kondisi karyawan tentunya akan
melibatkan proses manajemen yang cukup kompleks, terlebih bagi perusahaan yang
selama ini beroperasi dengan cara tradisional. Sedangkan infrastruktur otomasi
perkantoran, meskipun tetap melibatkan proses manajemen, lebih sering dipandang
dari segi teknis integrasinya. Infrastruktur otomasi perkantoran dapat tersusun
atas tiga jenis aplikasi berikut ini:
a.
Aplikasi perkantoran, meliputi pengolah kata, pengolah tabel,
pengolah slide presentasi.
b.
Aplikasi komunikasi, termasuk e-mail, messaging, voice-mail,
telefon, fax, address book, dll.
c.
Aplikasi kolaborasi, yang berisi aplikasi manajemen proyek,
kalender elektronik, forum diskusi, aplikasi konferensi dll.
Kini
dengan semakin banyaknya perusahaan yang menyediakan layanan kelompok kerja
virtual, memudahkan individu untuk mengembangkan usahanya tanpa harus
memikirkan infratruktur otomasi perkantoran. Beberapa perusahaan kantor virtual
telah menyediakan layanan dan bantuan yang terkait dengan kantor fisik, seperti
alamat kantor yang bergengsi, layanan menjawab telepon profesional dan
menyewakan ruang kantor dan ruang pertemuan, dan lain-lain.
Kelompok
kerja virtual saat ini bukan hanya sebagai pemanfaatan ”ruang kerja” di dunia
maya, tetapi juga merupakan aplikasi lengkap termasuk komunikasi profesional.
Layanan komunikasi kelompok kerja virtual
a. Resepsionis Jarak Jauh. Sebuah tim pekerja
kantor virtual bekerja menggunakan teknologi Telepon Integrasi dengan perangkat
lunak Komputer untuk menggantikan resepsionis tradisional.
b. Asisten Virtual. Sebuah asisten virtual
sering kali merupakan sekretaris bagi yang bekerja dari rumah, yang jarang
bertemu atau bertatap muka dengan klien.
c. Layanan Jawab / call center beroperasi
dari lokasi terpusat untuk tujuan menerima dan mengirimkan sejumlah besar
permintaan melalui telepon. Layanan telepon kantor virtual menjembatani
kesenjangan antara Anda dan klien.
d. Kotak suara adalah teknologi yang
menyimpan pesan suara elektronik.
e. Gedung Kantor Virtual - kantor virtual
memberi Anda untuk memiliki kantor nyata di kota pilihan Anda, agar dapat
digunakan untuk bertatap muka, rapat, pertemuan dengan karyawan lain atau
relasi.
Layanan Ruang kelompok kerja virtual
a. Alamat Profesional - Sebuah bangunan
bergengsi untuk digunakan sebagai alamat bisnis.
b. Alamat surat - Alamat profesional dapat
digunakan untuk menerima, mengirim surat tanpa konotasi dari sebuah PO Box.
c. Resepsionis – Tenaga Resepsionis sebagai
”wakil” untuk menerima dan menandatangani paket atau dokumen.
d. Bisnis Meeting Space - Penggunaan ruang
pertemuan sesuai dengan permintaan (per jam, harian atau mingguan) untuk
melakukan pertemuan atau rapat.
e. Sebuah kantor layanan lengkap virtual akan
menyediakan internet broadband, fax, fotokopi, printer, fitur telepon tingkat
lanjut, conference call, video conferencing, lobi / ruang tunggu dan dapur.
f. Live Resepsionis Virtual - Sebuah layanan
menjawab virtual adalah sebuah sistem otomatis dengan resepsionis virtual
hidup. Ini jenis layanan dapat dinikmati tanpa membeli peralatan mahal.
Pengguna umum kelompok kerja virtual:
a. Home Industri barang/jasa
b. Akuntan
c. Pengacara
d. Hukum Perusahaan
e. Toko online
f. Dokter / Terapis
g. Bisnis konsultan
h. Mediator / resolusi konflik
i.
Kamar Dagang
j.
Senior manajemen
k. Real estat
l.
Perusahaan hipotek
m. Broker Saham / perencana keuangan
n. Koleksi lembaga
o. Jaringan kelompok
p. Pelatih / instruktur
q. Inkubator
Artikel
diatas menjelaskan bahwa kelompok kerja virtual sangatlah efisen jika dipakai
dalam dunia bisnis atau pekerjaan sehari-hari dalam dunia industri maupun organisasi.
4.
Kelompok Kerja dan Brainstrorming
Brainstorming
Brainstorming
adalah grup
kreativitas teknik di
mana sebuah kelompok mencoba untuk menemukan solusi untuk suatu masalah
tertentu dengan mengumpulkan daftar ide spontandisumbangkan oleh para
anggotanya. Brainstorming dikembangkan dan diciptakan oleh AlexOsborn
Faickney pada
tahun 1953 melalui buku Terapan Imajinasi.
Dalam
buku itu, Osborn tidak
hanya mengusulkan metode curah pendapat, tetapi juga membentuk aturan yang
efektif untuk
hosting sesi brainstorming.Brainstorming telah menjadi teknik kelompok populer
dan telah menimbulkan perhatian di akademisi. Beberapa penelitian telah
dilakukan untuk menguji dalil Osborn bahwa brainstorming lebih efektif
daripada individu yang bekerja sendiri dalam menghasilkanide. Beberapa peneliti
telah menyimpulkan bahwa pernyataan tersebut adalah palsu(brainstorming adalah
tidak efektif), sementara yang lain menemukan kelemahan
dalam penelitian dan menetapkan bahwa hasilnya tidak meyakinkan.
Selanjutnya, para peneliti telah membuat modifikasi atau variasi diusulkan
brainstorming dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas brainstorming.
Namun, tidak ada bukti empiris yang menunjukkan bahwavariasi lebih efektif
daripada teknik asli. Meskipun demikian, brainstorming dapat dari utilitas
besar ketika kelompok rekeningtersebut untuk, dan bekerja untuk meminimalkan
proses kelompok yang mengurangi efektivitas.
Brainstorming adalah
sebuah alat bantu yang digunakan untuk mengeluarkan ide dari setiap anggota tim
yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis.
Kesuksesan Brainstorming dapat dilihat dari suasana bebas tanpa
kritik untuk menggali ide kreatif atau solusi alternatif tanpa
batas. Brainstorming mulai dikenalkan pada tahun 1950-an dan menjadi
tidak dipisahkan dari TQM (Total Quality Management), namun tak hanya
disitu penerapannya, Brainstorming dapat digunakan di segala bidang.
Brainstorming dapat
memberi inspirasi, memperluas wawasan, merupakan pembelajaran dalam mengambil
keputusan, selain itu menciptakan kesetaraan dan melibatkan seluruh anggota
tim. namun saat ini Brainstorming juga dapat dilakukan tanpa harus
berkumpul dalam satu ruangan, namun juga dapat dilakukan di dunia maya atau
telekonferensi dengan jarak ribuan meter.
MODEL-MODEL dari
BRAINSTORMING, ANTARA LAIN :
Verbal
Brainstorming adalah kegiatan bertukar pikiran dalam sebuah kelompok yang
dilakukan secara verbal dengan tatap muka dalam sebuah pertemuan langsung.
Nominal
Brainstorming adalah kegiatan bertukar pikiran dalam sebuah kelompok akan
tetapi tidak dilakukan secara langsung artinya ketika bertukar pikiran
menggunakan alat bantu seperti kertas atau dengan cara chatting.
Electronic
Brainstorming adalah kegiatan bertukar pikiran dalam sebuah kelompok yang
dilakukan secara elektronik dengan menggunakan alat seperti group support
system.
TAHAPAN DARI TEKNIK
BRAINSTORMING
Pemberian informasi dan
motivasi
Pada
tahap ini leader menjelaskan masalah yang akan dibahas dan latar
belakangnya, kemudian mengajak kelompoknya agar aktif
untuk memberikan tanggapannya.
*
Identifikasi
Anggota
diajak memberikan sumbang saran pemikiran sebanyak-banyaknya. Semua
saran yang diberikan anggota ditampung, ditulis dan jangan dikritik.
Pemimpin kelompok dan peserta dibolehkan mengajukan pertanyaan hanya
untuk meminta penjelasan.
*
Klasifikasi
Mengklasifikasi
berdasarkan kriteria yang dibuat dan disepakati oleh kelompok. Klasifikasi
bisa juga berdasarkan struktur / faktor-faktor lain.
*
Verifikasi
Kelompok
secara bersama meninjau kembali sumbang saran yang telah diklasifikasikan.
Setiap sumbang saran diuji relevansinya dengan permasalahan yang dibahas.
Apabila terdapat kesamaan maka yang diambil adalah salah satunya dan yang
tidak relevan dicoret. Namun kepada pemberi sumbang saran bisa dimintai
argumentasinya.
*
Konklusi (Penyepakatan)
Pimpinan
kelompok beserta peserta lain mencoba menyimpulkan butir-butir alternatif
pemecahan masalah yang disetujui. Setelah semua puas, maka diambil
kesepakatan terakhir cara pemecahan masalah yang dianggap paling tepat.
LANGKAH-LANGKAH
TEKNIS
Langkah-langkah dalam melaksanakan
brainstorming, yaitu:
a.
Persiapan
1. Mengundang
peserta meeting.
2. Memberikan
agenda acara materi yang akan dibicarakan.
3. Mempersiapkan
ruangan dan fasilitas pendukung lainnya.
b.
Pelaksanaan
1. Menentukan
batasan waktu yang digunakan.
2. Menetapkan
pimpinan meeting dan pencatat pembicaraaan (notulis).
3. Menetapkan
aturan main (rule of the game) bersama.
4. Menentukan
metode yang digunakan dalam brainstorming.
5. Memberi
kesempatan kepada para peserta untuk menyampaikan ide-idenya.
6. Menuliskan
setiap ide yang dilontarkan peserta.
7. Melakukan
pengelompokan ide yang sejenis.
8. Melakukan pembahasan
ide-ide.
9. Mengambil
keputusan.
10. Menyimpulkan pembicaraan.
KEUNGGULAN
BRAINSTORMING
Ide
yang muncul lebih banyak dan beragam
Kesalahan
akan terdeteksi karena yang terlibat banyak orang
Waktu
dan tenaga dicurahkan oleh banyak orang dan dengan demikian terdapat lebih
banyak akses informasi dan keahlian.
HAMBATAN
Dalam
melakukan teknik brainstorming dapat timbul beberapa hambatan yang disebabkan
antara lain:
1.
Peserta tidak mematuhi aturan main, misalnya:
Memberi
komentar terhadap ide yang dilontarkan peserta lain.
Dalam
satu putaran, seorang peserta melontarkan lebih dari satu ide.
Seorang
peserta yang belum sampai gilirannya sudah menyampaikan idenya.
Ada
peserta yang mendominasi atau memotong pembicaraan peserta lain.
Ada
peserta yang bertanya pada saat proses berlangsung.
2.
Pencatat merubah ide (baik isi maupun maksud) yang dilontarkan oleh
peserta
3.
Peserta tidak mampu melihat masalah dari berbagai sudut pandang
4.
Hambatan non teknis, seperti : takut salah, kurang antusias, dan kurang ada
kerjasama
Mengingat hambatan tersebut, Team leader perlu memberi dorongan, teguran dan arahan kepada peserta untuk membantu kelancaran proses. Disamping itu, para peserta sendiri dituntut untuk menyadari prinsip-prinsip aturan main.
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan bila suatu Team membicarakan permasalahan
dengan teknik brainstorming, yaitu:
1. Agenda
acara yang akan dibahas dibagikan sebelum meeting dimulai
2. Mempersiapkan Team leader dan notulis yang cakap dalam memimpin meeting
3. Catatan ide diperlihatkan kepada seluruh peserta pada saat ide itu dilontarkan
4. Memberi kesempatan kepada peserta yang mengalami hambatan untuk mengemukakan ide-idenya pada kesempatan khusus
2. Mempersiapkan Team leader dan notulis yang cakap dalam memimpin meeting
3. Catatan ide diperlihatkan kepada seluruh peserta pada saat ide itu dilontarkan
4. Memberi kesempatan kepada peserta yang mengalami hambatan untuk mengemukakan ide-idenya pada kesempatan khusus
KESIMPULAN
Dengan
sistem rapat elektronik anggota kelompok dapat bertukar ide dengan menggunakan
fasilitas internet, dengan begitu juga akan terlihat bagaimana kontribusi dari
masing-masing anggota kelompok dan juga dalam cara ini dapat ditemukan ide-ide
kreatif yang jarang mendapat kesamaan antar anggotanya, sehingga dapat
menghasilkan solusi pemecahan masalah secara kreatif dan terkategorisasikan,
penghapusan duplikat atapun penghapusan informasi yang sama, dapat menghasilkan
pemikiran yang tidak seperti biasanya atau tidak standar, dan proses diskusi
antar anggota kelompoknya.
Jadi
dalam kerja kelompok dengan menggunakan cara brainstorming terlebih dalam
brainstorming model elektronik akan lebih efektif. Karena dengan menggunakan
cara ini, anggota kelompok akan lebih mudah mendapatkan materi dalam internet
dan membaginya kepada anggota yang lain.
Daftar
Pustaka:
NPM
|
NAMA
|
JOBDESK
|
URL
|
11515004
|
Arin Ferdian
|
Searching
|
|
11515147
|
Aulia Fazriana
|
Searching
|
|
11515690
|
Denny Faizal
Rasad
|
Searching
|
|
11515855
|
Diana Eridawahyu
|
Editing
|
|
13515423
|
Irfa Muflihah
|
Searching
|